5 HOAX YANG SEMPAT MENGGEMPARKAN DUNIA - Yok Tau

Post

Tuesday, October 20, 2020

5 HOAX YANG SEMPAT MENGGEMPARKAN DUNIA

Dengan canggihnya teknologi sekarang ini terutama kemudahaan akses internet dan ramainya penggunaan sosial media , sebuah berita atau informasi dengan mudah menyebar dan cepat diterima oleh masyarakat. Tapi hal tersebut sering disalahgunakan oleh orang orang  yang tidak bertanggung jawab (oknum) untuk menyebarkan informasi informasi palsu atau hoax demi kepentingan pribadi atau maksud tertentu. 

Hoax ternyata bukan hanya terjadi di abad modern ini namun sejak ratusan tahun lalu. Tidak terhitung banyak nya infromasi palsu atau hoax yang sudah telah tersebar.

Dan berikut daftar 5 Hoax Yang Sempat Menggemparkan Dunia.


1. Microsoft Membeli Gereja Vatikan (1994)

Pada tahun 1994, sebuah kabar menggembarkan dunia maya yang menyebutkan kalau Microsoft telah membeli gereja katholik vatikan. Berita tersebut memberitakan bahwa Microsoft Corp dan Vatikan telah mengumumkan bahwa Microsoft akan mengakui Gereja Katholik Vatikan sebagai sisi pertukaran saham yang tidak ditentukan jumlahnya. Jika sudah ditetapkan, ini akan menjadi kali pertama sebuah peruahaan computer software mengakui sisi sebuah agama besar. Berita tersebut juga menyertakan pernyataan yang diklaim dari Bill Gates.

Setelah berita tersebut semerbak didunia internet, akhirnya Microsoft bertindak dan mengeluarkan statemen kalau informasi-informasi tersebut hanyalah bohong belaka. Akhirnya berita tersebut terbukti palsu namun telah menggembarkan dunia


2. Poto Monster Loch Ness

Menurut legenda, monser Loch Ness sudah ada sejak lebih dari 1400 tahun yang lalu ketika Sam Colombia melihat bayangan makhluk air di kawasan Skotlandia. Tapi moster Loch Ness tersebut sudah tidak disebut-sebut lagi kemunculannya sampai tahun 1933 yang akhirnya berbagai rumor berkembang lagi ketika dibangunnya jalan disebelah Sungai Loch Ness dan banyak orang mulai melihat Loch Ness didanau tersebut . Ditahun yang sama muncul foto penampakan monster tersebut yang diambil oleh Colonel Robert Kenneth Wilson. Setahun berselang, berita tersebut menarik perhatian dunia yaitu sebuah berita dari Christian Spurling yang merupakan kerabat Robert Wilson yang mengaku bahwa foto tersebut hanayalah sebuah plastic yang diikatkan kekapal mainan sehingga menyerupai monster Loch Ness.


3. Piltdown Man

Piltdown Man (Eoanthropus dawsoni) merupakan salah satu kasus hoax besar dalam dunia sains. Hoax tersebut dilakukan oleh Charles Dawson yaitu ketika Charles Dawson memberi tahu kepada Arthur Smith Woodward (Departemen Biologi British Museum) sehubungan dengan penemuan tengkorak yang didapatinya 4 tahun silam. Akhirnya Dawson dan Arthur Smith membentuk tim penggali dan menemukan sekumpulan fosil, diantaranya gading gajah, pecahan tengkorak dan rahang bawah. Penemuan selanjutnya direkontruksi dan dipopulerkan serta diklaim merupakan fosil dari Piltdoen Man yang merupakan penghubung antara manusia dan kera. 

Kemudian ditahun 1915, Dawson mengklaim menemukan fosil kedua. Namun, banyak ahli paleontologi dan antropologi meneliti dan menemukan bahwa tengkorak tersebut palsu yaitu Franz Weiderreich (ahli Anatomi dan Antropologi asal Jerman) dan F.H Edmunds (Arkeolgis Inggris).

Akhirnya, pada tahun 1953 setelah dilakukan tes kimia dilakukan, Kenneth Page Oakley, Sir Wilfrid Edward Le Gros Clark dan Joseph Weiner mengatak secara resmi kalau Piltdown Man adalah palsu.


4. Siaran Radio The war of the Worlds.

Siaran Radio The war of the Worlds menjadi berita palsu terbesar di dunia entertainment yaitu di tahun 1938 sebuah stasiun radio menyiarkan versi dari HG Wells, War of the Worlds namun buntutnya adalah histeria massal dan kepanikan bagi para pendengarnya, siaran tersebut dibacakan oleh Orson Welles pada malam Halloween.

Kisah ini ditampilkan seolah-olah seperti sebuah laporan berita yang kemudian disela oleh sebuah laporan cuaca, yang menyebabkan banyak orang percaya siaran berita radio tersebut tentang invasi dari Mars ke bumi benar-benar terjadi. Sekitar 6 juta orang mendengarkan acara radio tersebut yang menyebabkan kantor-kantor polisi dibanjiri oleh panggilan bahaya, di sebuah kota kecil di Washington siaran tersebut bertepatan dengan kegagalan pada daya pembangkit listrik yang aneh untuk kota tersebut yang menyebabkan orang-orang dikota tersebut mempersenjatai diri mereka dengan senjata dan melarikan diri ke pegunungan. Serangan balasan dari media lainnya atas siaran radio tersebut cukup banyak sebenarnya, dan stasiun radio CBS yang menyiarkan hal yang sebenarnya narasi dari sebuah novel namun dikemas seperti sebuah pembacaan berita,berjanji untuk tidak pernah melakukan lagi hal serupa seperti itu.

Namun ketika banyak stasiun radio menyiarkan pemberitaan Pearl Harbour diserang 3 tahun kemudian banyak orang di Amerika pada awalnya tidak mempercayainya dan menganggap itu sebagai sebuah berita tipuan lainnya seperti kisah war of the worlds.


5. Penampakan Peri Cottingle (1917)

Sebelum ditemukannya aplikasi-aplikasi pengedit gambar seperti Photoshop, sebuah foto yang diambil didesa Cottingley Bradford, West Yorkshire England yang menunjukkan foto seorang peri yang sedang bermain bersama seorang gadis bernama Elsie Wright (16 tahun). Foto tersebut merupakan hasil jepretan sepupunya, Frances Griffith (10 tahun) menggunkan kamera Mr Wright yang merupakan ayah Elsie. Kejadian tersebut untuk membuktikan kepada Mr Wright yang tidak percaya akan keberadan peri.

Ketika film dicuci, orangtua Elsie terkejut melihat Frances dengan beberapa peri yang tampak didepannya. Ayah Elsie serta merta tidak percaya dengan hasil foto tersebut dan menganggapnya peri itu adalah potongan kertas yang dibuat-buat. Namun ibunya, Mrs. Wright percaya foto tersebut adalah penampakan peri. Dua bulan berikutnya Elsie dan Frances menunjukkan selembar lagi foto peri yang kemudian ditunjukkan pada sebuah konferensi di Harrogate.

Akhirnya foto tersebut menjadi terkenal dan yang paling mengejutkan bahwa Sir Arthur Conan Doyle (penulis buku Sherlock Holmes) percaya bahwa foto tersebut bukan rekayasa. Selanjutnya Sir Arthur Conan Doyle mencetak foto penampakan peri tersebut di Strand Magazine pada tahun 1920 dan menggemparkan dunia. Kemudain Sir Arthur meminta agar Elsie dan Frances untuk memotret peri itu lagi. Hasilnya adalah 3 foto peri yang merupakan foto terakhir sebelum mereka berpisah satu sama lain dan tak lagi melihat peri. Sir Arthur mencetak ketiga foto tersebut untuk artikelnya.

Akhirnya, pada tahun 1983 keduanya mengakui bahwa foto yang mereka buat adalah palsu, meskipun mereka tetap bersikeras bahwa mereka benar-benar melihat peri. Mereka telah memotong gambar dari buku cerita kardus dan menambahkan asesoris lain.

Namun, ada pernyataan yang berbeda dari mereka berdua yakni: Elsie mengaku bahwa keseluruhan foto tersebut adalah palsu tapi Frances mengaku bahwa keempat foto pertama palsu, sementara foto terakhir (peri yang sedang berjemur) adalah asli.

No comments:

Post a Comment